Farmasi
dapat didefinisikan dengan kata medicine
tapi bukan dengan kata drugist. Bila medicine ini bermakna positif untuk
menyembuhkan dan menambah taraf kesehatan pasien, sedangkan drugist bermakna negatif yakni
penyalahgunaan obat-obatn seperti : narkotik dan obat-obatan terlarang.
Farmasi dapat diartikan sebagai suatu tempat,
profesi, dan kadang-kadang bisnis. Bila diartikan sebagai tempat maka dapat
dikatakan bila farmasi merupakan tempat dispensing obat dan pelayanan resep
pasien. Kita biasanya akrab dengan tempat-tempat terkait dengan obat-obatan
seperti : Apotek, Drugstore, Rumah
sakit, dan Puskesmas. Selayaknya ditempat seperti apotek harus ada farmasis
yang bekerja.
Sebagai profesi, farmasi dikenal dengan naman
“Apoteker”, seorang apoteker diharapkan tidak melegal-kan penyalahgunan obat, dengan jalan tidak menerima resep
ilegal dan mengontrol peredaran obat narkotik. Farmasi bekerja sesuai dengan
kode etik profesi Apoteker dan harus mematuhi aturan-aturan dalam profesi
kefarmasian (Apoteker). Seorang apoteker selayaknya dapat memberikan pelayanan
kefarmasian (pharmaceutical care)
kepada pasien dan fokus kepada kesembuhan pasien. Seorang apoteker selayaknya
juga bergabung dalam organisasi profesi seperti : Ikatan Apoteker Indonesia
(IAI)
Namun
ketika berbicara bisnis, farmasi dapat juga dalam bentuk drugstore yang menjual kosmetik atau obat OTC (over the counter), serta dapat juga barang-barang tertentu seperti
: minuman, makanan, dan majalah. Farmasi yang berada pada bidang ini bisa
disebut pharmacy manager. Ada dua goal penting yang ingin dicapai oleh
seorang pharmacy manager, yakni care
dengan pasien dan mencapai target (omzet)
penjualan. Seorang pharmacy manager
harus mengerti hal ini dan melakukannya dengan sebaik mungkin.
Jika
kalian telah terjun ke dunia farmasi, maka banggalah kalian. Kalian telah
berada pada jalur yang benar. Ayo kita kembangkan dunia kita ini !